-
Notifications
You must be signed in to change notification settings - Fork 20
/
Copy pathAriz16.txt
14 lines (11 loc) · 2.48 KB
/
Ariz16.txt
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Sulitnya Keadilan
Pada suatu hari saya menyempatkan diri untuk menonton film fenomenal yang diangkat dari kisah nyata pada bulan Januari tahun 2009, dimana saat itu terjadi suatu insiden yang mungkin tidak akan dilupakan oleh warga Amerika, khususnya warga New York.
Tidak disangka film tersebut sangat menggelitik sanubari saya karena membahas tentang masalah keadilan. Film itu mengisahkan peristiwa pendaratan darurat pesawat Airbus milik maskapai U.S Airways di sungai Hudson. Mesin pesawat mengalami kerusakan akibat bertabrakan dengan sekawanan burung.
Namun, hebatnya tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut. Hal ini tidak lepas dari keputusan cepat dan tepat dari sang kapten pesawat yang bernama Chesley "Sully" Sullenberger.
Dia memutuskan untuk mendaratkan pesawat di sungai Hudson karena merasa tidak akan sempat untuk mendaratkannya di bandara terdekat. Dercak kagum pun tidak bisa terbendung melihat sosok kapten Sully.
Namun ironisnya, saya terkejut saat ada pihak yang merasa dirugikan akibat keputusannya tersebut dan membawa kapten Sully ke meja hijau.
Pihak tersebut merasa dirugikan dan mengklaim bahwa sebenarnya keputusan kapten Sully untuk mendaratkan pesawat di sungai Hudson dinilai tidak tepat karena setelah mereka melakukan rekayasa kejadian menggunakan simulator dan mendapatkan hasil bahwa pesawat bisa mendarat di bandara terdekat.
Sungguh malang sekali nasib kapten Sully, bukannya mendapat pujian malah dituntut ganti rugi di meja peradilan karena dianggap telah merugikan. Sangat tidak manusiawi karena menganggap posisi uang lebih berharga daripada nyawa. Apakah memang logika saya yang tidak sampai atau memang keadaan sekarang semakin tidak manusiawi, sampai-sampai orang seperti kapten Sully bisa dituntut atas dasar merugikan secara materi.
Namun kekaguman saya pun tidak berhenti sampai di situ, kapten Sully tidak pantang menyerah dan terus memperjuangkan kebebasannya, sehingga pada akhirnya pengadilan memenangkan kapten Sully karena dianggap sudah melakukan tindakan yang tepat karena dari hasil simulator yang telah dilakukan, tidak memperhitungkan juga faktor waktu untuk menjalankan prosedur keselamatan sampai pengambilan keputusan yang jika dikalkulasikan akan menyebabkan pesawat tidak akan bisa sampai ke bandara terdekat.
Setelah menonton film itu saya menyadari betapa sulitnya keadilan itu untuk di dapat, bahkan untuk orang yang benar sekalipun seperti kapten Sully.
https://github.com/esis21marta/Latihan001.git