-
Notifications
You must be signed in to change notification settings - Fork 0
Commit
This commit does not belong to any branch on this repository, and may belong to a fork outside of the repository.
- Loading branch information
1 parent
c3480dc
commit 16c66ec
Showing
1 changed file
with
3 additions
and
5 deletions.
There are no files selected for viewing
This file contains bidirectional Unicode text that may be interpreted or compiled differently than what appears below. To review, open the file in an editor that reveals hidden Unicode characters.
Learn more about bidirectional Unicode characters
Original file line number | Diff line number | Diff line change |
---|---|---|
@@ -1,11 +1,9 @@ | ||
|
||
# Bawalah anak itu ke mari! [[Markus 9:19](http://alkitab.sabda.org/?Markus%209:19)] | ||
# Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh. [[Galatia 5:25](http://alkitab.sabda.org/?Galatia%205:25)] | ||
|
||
![Header Image](https://alkitab.app/slice/sunrise.jpg) | ||
|
||
> Selasa, 17 September 2024 | ||
> Rabu, 18 September 2024 | ||
Dalam keadaan putus asa, ayah yang kasihan dan kecewa itu berpaling dari para murid kepada Guru mereka. Anaknya berada dalam kondisi yang paling buruk, dan segala upaya telah gagal, namun anak yang menderita itu segera dilepaskan dari si jahat ketika orang tuanya dalam iman taat kepada perkataan Tuhan Yesus, “Bawalah anak itu ke mari!” Anak-anak adalah hadiah yang berharga dari Tuhan, namun banyak kekhawatiran datang bersamanya. Mereka dapat merupakan sukacita yang besar maupun kepahitan yang besar terhadap orang tua mereka; mereka mungkin dipenuhi oleh Roh Allah, atau dirasuk oleh roh jahat. Apapun kasusnya, Firman Allah memberikan kita satu resep untuk menyembuhkan segala penyakit, “Bawalah anak itu ke mari!” Hendaklah ada doa yang lebih nyeri demi mereka selama mereka masih bayi! Dosa ada di sana, hendaklah doa kita mulai menyerangnya. Seruan kita demi keturunan kita harus mendahului seruan yang menyatakan kedatangan aktual mereka ke dalam dunia dosa. Dalam masa muda mereka kita akan melihat tanda-tanda menyedihkan dari roh yang bodoh dan tuli itu yang tidak berdoa dengan benar, tidak juga mendengar suara Allah di dalam jiwa, namun Yesus tetap memerintahkan, “Bawalah anak itu ke mari!” Ketika mereka dewasa mereka dapat berkubang di dalam dosa dan berbuih dalam kebencian terhadap Allah; lalu ketika hati kita hancur kita harus mengingat perkataan Dokter yang agung itu, “Bawalah anak itu ke mari!” Kita tidak boleh berhenti berdoa sampai mereka berhenti bernafas. Tidak ada kasus yang tidak berpengharapan selama Yesus hidup. | ||
|
||
Tuhan kadangkala membuat umatnya menderita untuk memojokkan mereka sehingga mereka dapat mengalami dan mengetahui betapa pentingnya Ia bagi mereka. Anak-anak yang fasik, ketika mereka memperlihatkan kita ketidakberdayaan kita terhadap kebobrokan hati mereka, akan mendorong kita untuk lari kepada yang kuat untuk mendapat kekuatan, dan ini merupakan berkat yang besar untuk kita. Apapun kebutuhan kita pada pagi hari, jadikanlah itu seperti arus yang deras yang membawa kita kepada samudera kasih ilahi. Yesus dapat segera menanggalkan sengsara kita, Dia bersuka untuk menghibur kita. Marilah kita bersegera kepada-Nya selama Dia menanti untuk bertemu dengan kita. | ||
Dua hal paling penting di dalam agama kudus kita adalah hidup beriman dan perjalanan iman. Dia yang dapat mengerti dengan benar akan hal ini tidak jauh dari seorang yang menguasai dalam teologi pengalaman, karena hidup beriman dan perjalanan iman adalah poin-poin sangat penting untuk seorang Kristen. Engkau tidak akan pernah menemukan iman yang benar tanpa adanya kesalehan sejati; sebaliknya, engkau tidak akan pernah menemukan kehidupan yang benar-benar kudus yang tidak berakar pada iman yang hidup kepada kebenaran Kristus. Celakalah mereka yang mengejar salah satunya saja! Ada orang-orang yang mempertumbuhkan iman dan melupakan kekudusan; mereka mungkin sangat hebat dalam doktrin ortodoks, tetapi mereka akan menerima penghukuman yang sangat dalam, karena mereka mengakui kebenaran dalam kelaliman; dan ada juga orang-orang yang memaksakan dirinya untuk hidup kudus, tapi menolak iman, seperti orang Farisi kuno, yang kepadanya Tuhan berkata mereka seperti "kuburan yang dilabur putih." [[Mat 23:27](http://alkitab.sabda.org/?Mat%2023:27)] Kita harus memiliki iman, karena iman ialah fondasi; kita harus memiliki hidup kudus, karena kekudusan ialah bangunan atas. Apa gunanya fondasi belaka dari sebuah gedung bagi manusia dalam hari-hari berbadai? Dapatkah ia bersembunyi di dalamnya? Ia menginginkan rumah untuk melindunginya, termasuk fondasi rumah itu. Begitu pula kita membutuhkan bangunan atas dari kehidupan rohani jika kita ingin memiliki kenyamanan dalam hari-hari keraguan. Tetapi jangan mencari hidup kudus tanpa iman, karena hal itu berarti mendirikan rumah yang tidak dapat memberikan perlindungan yang permanen, karena rumah itu tidak memiliki fondasi di atas batu karang. Biarlah iman dan hidup menjadi satu, dan, seperti kedua pangkal jembatan, keduanya akan membuat kesalehan kita bertahan. Seperti cahaya dan panas mengalir dari matahari yang sama, iman dan hidup juga sama-sama penuh dengan berkat. Seperti dua pilar rumah ibadah, keduanya demi keagungan dan keindahan. Keduanya adalah dua aliran dari air mancur anugerah; dua lampu yang dinyalakan api kudus; dua pohon zaitun yang diairi perawatan surgawi. O Tuhan, berikanlah pada hari ini hidup di dalam, agar hidup itu menyatakan dirinya di luar demi kemuliaan-Mu. | ||
|